Terkait Keamanan Terkait Keamanan Peneliti menuduh Google dan “60 Minutes” menyebarkan “Disinformasi” AI

Peneliti menuduh Google dan “60 Minutes” menyebarkan “Disinformasi” AI

Peneliti menuduh Google dan “60 Minutes” menyebarkan “Disinformasi” AI


“Yang sangat mengesankan adalah PaLM belum pernah melihat kalimat paralel antara Bengali dan Inggris,” kata Pichai di acara tersebut. “Model ini tidak pernah diajarkan secara eksplisit untuk menjawab pertanyaan atau menerjemahkan sama sekali. Model ini menggabungkan semua kemampuannya untuk menjawab pertanyaan dengan benar dalam bahasa Bengali, dan kami dapat memperluas teknik ini ke lebih banyak bahasa dan tugas rumit lainnya.”

Jason Post, juru bicara Google, mengatakan kepada BuzzFeed News bahwa perusahaan tersebut tidak pernah mengklaim bahwa mereka tidak melatih PaLM dalam bahasa Bengali. “Meskipun model PaLM dilatih untuk melengkapi kalimat dasar dalam berbagai bahasa (termasuk bahasa Inggris dan Bengali), model tersebut tidak dilatih untuk mengetahui cara 1) menerjemahkan antarbahasa, 2) menjawab pertanyaan dalam format Tanya Jawab, atau 3) menerjemahkan informasi lintas bahasa sambil menjawab pertanyaan,” kata Post dalam sebuah pernyataan. “Model tersebut mempelajari kemampuan yang baru muncul ini sendiri, dan itu merupakan pencapaian yang mengesankan.”

Emily M. Bender, seorang profesor dan peneliti di Universitas Washington yang menulis sebuah utas twitter tentang 60 Menit segmen tersebut, mempersoalkan komentar Manyika. Kemampuan program tersebut untuk menerjemahkan “seluruh bahasa Bengali,” kata Bender kepada BuzzFeed News, adalah “klaim yang tidak memiliki cakupan dan tidak berdasar.”

“Apa sebenarnya arti ‘semua bahasa Bengali’?” cuit Bender. “Bagaimana ini diuji?” Ia juga menulis bahwa pernyataan Manyika mengabaikan atau menyembunyikan fakta bahwa teks Bengali ada dalam data pelatihan.

Bender mencuit bahwa istilah “‘properti yang muncul’ tampaknya merupakan cara yang tepat untuk menyebut AGI,” yang merupakan singkatan dari kecerdasan umum buatan, sebuah teknologi hipotetis yang dapat belajar sendiri dan melakukan tugas lebih baik daripada manusia. “Itu masih omong kosong,” katanya.

Mitchell juga terus terang di Twitter. “Mempertahankan kepercayaan pada sifat ‘ajaib’, dan menyebarkannya ke jutaan orang (terima kasih @60Minutes!) sesuai dengan tujuan PR Google,” Mitchell di-tweet“Sayangnya, itu adalah disinformasi.”

Beberapa orang lain di bidang teknologi juga secara terbuka mengkritik CBS dan Google:



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post